Story behind the song:Carl Gustav Boberg “HOW GREAT THOU ART”
“Then Sing My Soul, My Savior God to Thee…How Great Thou Art, How Great Thou Art”. Kisah Carl Gustav Boberg sang penulis lagu “How Great Thou Art” yang saya rangkum dan tulis ulang dari Majalah Praise memberi makna penting bagi kita pencinta pujian dan penyembahan. Carl Boberg hanya seorang Kristen “KTP” yang pergi ke gereja sebagai rutinitas saja, pada suatu hari ia mengalami godaan yang hebat bagi dirinya. Ia ingin datang ke gereja karena ada pengkhotbah tamu yang dulu pernah menyentuh hatinya. Namun di tengah jalan dia jadi bimbang lantaran ada teman-teman dan cewek-cewek cantik yang menggoda untuk pergi bersenang-senang.
Pagi itu dia menang, dia memilih tetap pergi ke gereja. Firman Tuhan yang disampaikan hari itu ibarat sudah disuratkan dari surga khusus untuk seorang Carl Boberg. Ia pergi ke suatu padang rumput sambil terus merenungkannya dan berdoa, mengakui dosa-dosanya yang sangat memalukan. Selama dua minggu hatinya terasa berat dan tidak yakin apakah Tuhan bisa mengampuni dosanya. Ia mendengar seorang anak menghafalkan Yohanes 14:13 “Apa saja yang kamu minta dalam namaKu, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.” Dari situ ia memulai perjalanannya yang sungguh-sungguh bersama Yesus sampai ia menerima keselamatan di usia 19 tahun.
Pria kelahiran tahun 1859 di Montreas,di pantai selatan Swedia, anak seorang tukang kayu di perusahaan perkalapan yang tinggal di rumah pondok menghadap pelabuhan. Carl Boberg menyerahkan diri sepenuh waktu untuk melayani Tuhan dan yang mendapat ejekan-ejekan ketika ia mulai berkhotbah di usia 22 tahun karena masih muda dan belum pengalaman, sampai hari demi hari diterima sebagai seorang yang berbobot.
Di usia 26 tahun, tahun 1885, sepulang dari suatu perjalanan dari sebuah desa 3 km dari rumahnya, hujan badai turun dengan guruh dan kilat yang sambung menyambung dan tiupan angin sangat kencang. Setelah badai reda, ia membuka jendela rumahnya, pandangan matanya tiba-tiba melihat keindahan yang belum pernah dia lihat. menjelang senja, permukaan air laut di pelabuhan kecil itu jadi seperti kaca cermin bagi langit yang cerah. Dari dalam hutan di seberang pelabuhan terdengar kicau burung dan digereja terdekat ada upacara pemakaman dan lonceng besar di menara gereja berdentang. Perpaduan semua itu mendorong Carl Boberg menulis syair yang pada bagian akhirnya mengulang-ulang dia memuji kebesaran Sang Pencipta. Beberapa bulan kemudian syair lagu ini terbit di surat kabar setempat memakai bahasa Swedia, “O Store Gud” (O Great God) dan kemudian tidak pernah muncul lagi dimana-mana.
Sekitar 6 tahun kemudian, ia terkejut mendengar syair lagu itu dinyanyikan dengan menggunakan melodi lagu rakyat Swedia pada suatu pertemuan sidang jemaat di daerah lain. Saat Carl Boberg menjadi penyunting surat kabar Kristen “Witness of Truth”, ia menulis kembali syair itu kali ini lengkap dengan melodinya, namun melodi lagu rakyat yang dipasangkan itu seperti lagu dansa memakai birama 3/4 tempo cepat.
3 tahun kemudian, tahun 1894 seorang yang tidak dikenal mengubah lagi lagu itu ke dalam birama 4/4 sehingga menyanyikannya lebih pantas untuk sebuah nyanyian rohani di masa itu. Lagu itu semakin menjadi berkat ke berbagai tempat di negerinya. Perjalanan karir Pdt. Carl Boberg menjadi anggota MPR di Swedia di tahun 1911 sampai tahun 1924. Tahun 1937 ia sakit separuh badannya lumpuh dan dipanggil Tuhan tahun 1940 di usia 79 tahun.
Sementara di tahun 1923, utusan Injil dari Inggris, Stuart Hine dan istrinya melayani di Uni Soviet. Mereka menemukan lagu indah itu dalam bahasa Rusia, dan pasangan ini duet menyanyikan lagu itu berkali-kali. Mereka terjemahkan lagu itu ke dalam bahasa Inggris, dan menambahkan bait 4 pada lagu itu setelah mendengar kesaksian dari seorang pria Rusia yang menjadi percaya Yesus ketika terpisah dari istrinya akibat kerusuhan perang. “Saya percaya saat Tuhan Yesus datang kembali…saya akan diantar masuk surga, penuh sukacita bertemu istri saya kembali di sana.” Keyakinan pria itu dituangkan Stuart Hine pada bait ke-4.
Tahun 1949 Stuart Hine menerbitkan lagu karangan Carl Boberg itu dalam bahasa Inggris “How Great Thou Art” dan dalam bahasa Rusia, pada majalah penginjilan yang berpusat di Inggris. Para misionaris menyebarkan lagu itu ke berbagai negara jajahan mereka termasuk India.
Dr. J. Edwin Orr dari Fuller Theological Seminary, mendengar lagu ini dinyanyikan oleh paduan suara dari suku Naga yang berasal dari pedalaman, di India. Dia begitu terharu sampai membawa lagu itu ke Amerika dan meminta lagu itu diterbitkan oleh penerbit pujian Kristen pada tahun 1954.
Dr. Billy Graham di tahun yang sama, “Saya menyukai lagu itu karena Tuhan yang dipermuliakan. Saya jarang campur tangan dalam urusan musik untuk KKR, tetapi saya minta dengan khusus kepada rekan-rekan supaya lagu itu dinyanyikan sesering mungkin.”
Lagu HOW GREAT THOU ART pada tahun 1953 belum polpuler, namun tahun 1973 lagu itu menempati nomor satu di dunia berdasar angket lagu paling disukai anggota gereja.
THEN SING MY SOUL
MY SAVIOR GOD TO THEE
HOW GREAT THOU ART
HOW GREAT THOU ART
Andaikan Carl Boberg saat usia 19 tahun memilih ajakan teman-temannya untuk bersenang-senang dan tidak memilih untuk ke gereja, ia tidak mengalami sentuhan yang mengubahkan hidupnya pada waktu itu, dan mungkin ia tidak pernah menulis syair lagu HOW GREAT THOU ART, dan lagu itu tidak pernah kita nyanyikan. Karena ada satu orang Carl Boberg yang mendengar bisikan Roh Kudus pada usia 19 tahun, Tuhan memberkati umatNya di dunia dengan sebuah lagu pengagungan yang dinyanyikan ratusan juta manusia, dan karya itu menjadi berkat dan belum berhenti sampai sekarang.
Satu kali Allah memberi kesempatan bagi kita untuk mendengar dan taat akan suara Roh Kudus, banyak hal yang kita tidak sadari dan tidak bisa kita bayangkan, bahwa ada gulungan yang semakin besar akan karya Tuhan dalam hidup kita pribadi dan dampaknya yang tidak berhenti bagi dunia sekitar kita.
Semoga tulisan ini menjadi inspirasi bagi kita semua.
Tuhan Yesus memberkati.
fr. Charismatic Worship Service ; posted by Rieska Astari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tulis "Nama Anda" dan saya tunggu komentarnya yach...